Saat Aku Bosan, Bagian I

Jujur saja, pernikahanku menjadi berasa basi. Faktanya adalah, suamiku banyak bekerja di luar kota, jadi kami belum cukup lama benar-benar hidup bersama. Aku baru tahu apa pekerjaannya tiga bulan sebelum kami menikah. Dan sekarang, aku sendiri sepanjang waktu dan membutuhkan laki-laki berada didekatku.

Ok, mungkin aku harus memulai dengan memperkenalkan diri, namaku Yesi, nama suamiku Toni, dan seperti yang kukatakan, kami sudah menikah kurang lebih satu setengah tahun. Pekerjaanku adalah outsourcing, sehingga banyak menghabiskan waktu luang di rumah, sekedar bersih-bersih, atau mencoba resep masakan yang ditayangkan di televisi, tetapi tetap saja, kebosanan tidak pernah hilang.

Ketika suamiku pulang pada akhir pekan, dia lelah, aku tidak. Aku siap untuk ngobrol dan bermesraan, tapi dia lebih suka berbaring di sofa dan bersantai, menceritakan betapa keras pekerjaannya dan betapa dia butuh istirahat dan relaksasi. Beberapa akhir pekan lalu aku sudah mencoba segala hal untuk membuatnya kembali bergairah, namun tidak ada yang berhasil.

Karena aku tidak punya sahabat, aku menghabiskan banyak waktu di depan komputer, melalui situs-situs di internet aku mencoba mencari sesuatu untuk mengisi waktu. Pada awalnya aku mencari resep masakan, dan kemudian untuk bulan terakhir ini, minat saya telah mengalir ke situs cerita, gambar, dan video porno. Aku tidak pernah menyadari betapa horninya aku sampai aku mengetahui aktivitas seks yang dialami orang lain di dunia.

Toni selalu mengatakan bahwa adalah hal pertama yang menarik dariku adalah kecantikanku. Aku tinggi, 170 cm, dan aku punya lekukan tubuh langsing dan payudara besar yang mengisi penuh bra 34D. Saat kami clubbing bareng pertama kali setelah resmi sebagai suami-istri, dia berbisik di telingaku betapa horninya dia saat dia tahu semua laki-laki di nightclub itu menatap dan menginginkan istrinya yang seksi, tapi aku hanya miliknya sekarang.

Suatu sore aku sangat terangsang setelah menonton beberapa video klip, akhirnya kuambil vibrator yang sengaja kusembunyikan di laci pakaian dalamku. Aku duduk di kursi depan komputer, benar-benar telanjang dan pikiranku mulai berfantasi tentang hal-hal yang paling liar. Sebuah cerita porno yang kubaca beberapa minggu lalu terus merasuki pikiranku, cerita itu tentang seorang wanita yang ingin bercinta dengan laki-laki asing di depan suaminya, benar-benar membuat suaminya hanya duduk dan menonton.

Mataku terpejam dan membiarkan imajinasi liarku, akhirnya aku dapatkan orgasme yang paling kuat yang pernah kurasakan, tidak ada habisnya, dan aku tahu itu adalah sesuatu yang sebenarnya bisa kulakukan. Aku selalu memiliki sisi yang dominan, dan ingin rasanya mengalihkan keinginanku pada kehidupan seksualku, suamiku perlu ditunjukkan apa yang terjadi ketika dia meninggalkan istrinya yang seksi sendirian terlalu lama.

Aku selalu memiliki sisi yang dominan bagi saya, yang membuat saya sempurna untuk dunia usaha, dan mengapa tidak mengalihkan keinginan saya untuk kehidupan seksual saya, suami saya perlu ditunjukkan apa yang terjadi ketika Anda meninggalkan istri sendirian panas terlalu lama.

Kuambil hp yang ada di depanku, orang yang akan kuhubungi adalah Budi, seorang rekan kerja yang selalu bernafsu padaku. Pernah dia mengajakku ke beberapa hotel dengan menjanjikan bahwa dia punya barang di celana yang lebih dari cukup untuk membuatku ketagihan. Ketika dia menjawab telepon, aku terdiam, dan kemudian akhirnya aku mulai berbicara.

Awalnya kami ngobrol tentang rekan lain kami di tempat kerja dan menanyakan apa yang dia lakukan. Sekitar 4 menit sebelum percakapan berkeliaran ke topik seks. Saya mengatakan padanya yang sebenarnya, aku sudah merasa sangat horni akhir-akhir ini dan ingin membalas suamiku, hanya untuk memberinya pelajaran.

Tentu saja Budi memiliki jawaban yang tidak sulit ditebak, dia berkata, "Aku nggak peduli siapa yang nonton kita, yang penting aku bisa make love sama kamu."

Jadi, kami menyiapkan rencana untuk malam Minggu, dan kemudian menutup telepon. Rasanya vaginaku basah sepanjang minggu hanya dengan memikirkan tentang seks yang akan aku alami dengan seseorang yang baru, dan semua itu kulakukan di depan mata suamiku.

Ketika Toni sampai di rumah hari Jumat sore, dan seperti biasanya, hanya berbaring di atas sofa, aku duduk di sampingnya dan mengatakan bahwa aku telah memesan sebuah hotel di pinggiran kota untuk malam mingguan yang tidak bisa dibatalkan. Dia mencoba menolaknya, tapi tak ada yang bisa menghentikan rencanaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar